Bermeditasi Sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sangat Membantu Dalam Pembentukan Karakter Yang Lebih Baik
oleh: Affan Todou
Inilah testimoni pengalaman meditasi sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Perkenalkan nama saya, Affan Todou, BBM (22), tinggal di Bekasi. Awal saya mencintai meditasi adalah ketika saya sering melihat ayah meditasi setiap pagi. Saat itu saya berfikir bahwa meditasi dapat membuat kita sakti. Geli rasanya kalau saya ingat kesimpulan itu. Dan memang, sejak kecil saya sangat tertarik hal-hal mistis dan ingin sakti seperti pendekar-pendekar yang ada di dalam film laga. Keinginanku kemudian terkabul. Akhirnya, saya diajak ayah menghadiri acara Open House – undangan meditasi bagi pembaca buku Bapak Anand Krishna dan untuk umum – di Yayasan Anand Ashram tahun 2007, Sunter, Jakarta Utara. Ketika itu saya berusia 14 tahun, kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena saya pun memang berminat, maka ayah mengajakku mengikuti program reguler yaitu: Ananda’s Neo Stress Management – Seni Memberdaya Diri. Inilah Testimoni manfaat meditasi sejak SMP yang kualami langsung:
Meditasi adalah jalan untuk memahami diri sendiri
Perlahan-lahan saya merasakan adanya perobahan cara pandang tentang makna meditasi itu sendiri berkat pengalaman pribadi. Menurut saya meditasi adalah teknik untuk memahami diri sendiri dengan cara mengolah lapisan kesadaran kita yang terdiri dari lima lapisan yakni: fisik, energi, mental-emosional, intelegensia dan spiritual (sila baca buku: SENI MEMBERDAYA DIRI 1, Meditasi Untuk Manajemen Stres & NEO ZEN REIKI Untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani, Anand Krishna, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998). Lewat teknik meditasi kita dapat merubah hal-hal negatif dalam diri menjadi positif, membuat diri kita lebih dinamis, sehat, percaya diri dan ceria. Saya kira inilah yang dibutuhkan setiap anak ketika memasuki fase remaja, masa ketika gejolak emosi mudah berfluktuasi.
Teman-teman pasti paham maksud saya, khan? Kesan saya, Yayasan Anand Ashram – Pusat Pendidikan Kesehatan Holistik, sangat luar biasa. Kenapa? Karena mengetahui kebutuhan saya sebagai seorang remaja. Ada saat–saat ketika mengalami perobahan diri namun terkadang enggan berbicara terhadap orang lain termasuk orangtua sendiri. Jadi berkat rajin latihan meditasi, saya dapat ‘berkomunikasi’ dengan diri sendiri, mengamati pikiran dan emosi sendiri. Lalu dengan teknik tertentu, dapat ditranformasi ke arah yang lebih baik.
Saya merasa menjadi manusia baru – selalu mendapatkan pemahaman baru.
Dalam usia yang relatif muda, saya sudah intensif mengikuti beberapa teknik meditasi di Yayasan Anand Ashram, sepertinya berbeda dengan teman-teman sebaya saya yang mungkin belum tertarik meditasi. Hampir setiap minggu, kelas meditasi saya ikuti. Di rumah juga saya rajin melakukan latihan setiap pagi dan sebelum tidur – dan sampai saat ini pun hal ini telah menjadi kebiasaanku.
Lalu, apa saja dampak positif meditasi?
Meditasi memang sangat erat kaitannya dalam proses penyelesaian masa sekolah di SMP, SMA dan perkuliahanku. Ada beberapa manfaat meditasi yang saya alami: bisa menangkap pelajaran lebih cepat, daya serap otak lebih baik, tidak mudah sakit, lebih semangat dalam menyelesaikan studi sehingga bisa lulus tepat waktu, self control, percaya diri dll..
Sewaktu masih SMP, berkat latihan meditasi rasa percaya diriku makin meningkat, mata pelajaran yang disampaikan oleh guru mudah dicerna, dan saya tidak mengantuk di kelas. Ketika SMA saya dipermudah untuk menyadari dan menemukan potensi diri yang terpendam. Perubahan pola pikir ke arah yang lebih baik, membuatku bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan kepadaku.
Seperti yang dialami para remaja umumnya, masa SMP dan SMA adalah momen ketika kondisi emosi – rasa – yang sering meluap-meluap, sangat memengaruhi kita. Saya sangat merasakan hal tersebut ketika pada waktu yang bersamaan saya juga suka berlatih tinju di rumah, sehingga terkadang niat ingin mempraktekkan kemampuan bertinju menjadi masalah tersendiri. Terlebih bila kadang ada yang memicu rasa kesal, ingin rasanya berantem meski tanpa alasan yang logis. Lucu, begitulah tempramen anak remaja yang masih meluap-luap. Namun, berkat latihan meditasi saya dapat mengontrol emosi jauh lebih cepat, demikian juga ketika menghadapi suatu permasalahan. Teman dekat menilaiku dapat mengontrol emosi, lebih tenang, ceria dan selalu semangat dalam kondisi apa pun.
Latihan favorit…
Saya sering memilih latihan mengucapkan suara AUM atau latihan kedua dalam program Ananda’s Neo Stress Management, yaitu Membudayakan Emosi dan Pembersihan Aura – Emotion Culturing & Aura Cleansing. Ketika latihan pengucapan AUM saya lakukan, maka durasi waktu latihannya sering saya perpanjang – latihan ini menurutku baik sekali bagi anak-anak sekolah, karena masalah emosi mudah kita atasi. Sewaktu saya kuliah di Garden City college, Bangalore,India (2013-2016), saya sering menghabiskan waktu malam dengan bermeditasi dan latihan Kundalini Yoga (sila baca buku: KUNDALINI YOGA, Dalam Hidup Sehari-hari, Anand Krishna, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998). Disiplin yoga dan meditasi ini lah yang membantuku menjaga kejernihan pikiran, semangat belajar, kesehatan, kepercayaan diri dan kestabilan emosi sehingga perkuliahanku bisa selesai tepat waktu. Masa kuliah selama 3 tahun dapat dilalui dengan tenang, mengingat sistem pendidikan India yang ketat dan disiplin.
Meditasi ‘sahabat’ yang bisa diandalkan
Meditasi telah menjadi sahabat yang baik bagiku. Saat masalah timbul maka bermeditasilah! Setelah kita bermeditasi, jawaban dan solusi atas masalah yang kita hadapi akan kita dapatkan. Melewati masa perkuliahan di India tidaklah mudah, sehingga meditasi sangat membantu untuk mendapatkan pikiran jernih, semangat dan emosi yang stabil. Terlebih ketika hanyut dalam pergaulan maka meditasi pula yang membentuk karakterku agar bisa tetap eling dan ingat tujuan datang ke India.
Ada cerita sedikit tentang pengalaman di India
Suatu ketika saya sedang menghadapi ujian semester, semua subjek mata kuliahnya sangat sulit, sudah belajar namun masih tidak paham juga. Saya panik takut tidak lulus. Besoknya sebelum ujian, pagi-pagi sekali saya bangun pukul 3 subuh untuk bermeditasi. Saat bermeditasi saya mendapat insight… terpikir untuk mempelajari beberapa poin mata kuliah secara spesifik terkait subjek mata kuliah yang akan diuji hari itu. Dan saya pun mengikuti intuisi tersebut. Saya hanya mengulang-ulang beberapa poin tadi. Ketika memasuki ruangan ujian dan membuka lembar soal, alangkah terkejut saya karena semua poin yang saya dalami tampak jelas di lembar soal ujian. Saya hanya bisa terdiam dan mengucapkan syukur.
Pengalaman seperti itu sering terjadi setiap menghadapi ujian semester. Intuisi itu membantu saya untuk mendalami topik yang terpikir ketika bermeditasi. Jadi bukan tanpa belajar, akan tetapi intuisi membantu kita untuk tidak panik dan tetap jernih berpikir. Dan bila sudah belajar maksimal dan mentok barulah saya berusaha koreksi diri dalam meditasi. Oleh karena itu saya sangat menyadari bahwa meditasi sangat membantu kelancaran dan kelulusan saya.
Setelah lulus pun saya tetap bermeditasi. Menurut saya meditasi juga yang akan membantu saya mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja!