PROGRAM MANAJEMEN STRES INI BEKERJA MENGATASI STRES HINGGA KE AKARNYA SECARA HOLISTIK, DAPAT MEROBAH STRES MENJADI SEMANGAT HIDUP
davidpurba.com – Program Manajemen Stres, Ananda’s Neo Self Empowerment, dapat mengubah stres menjadi semangat. Inilah program stress management/manajemen stres yang holistik dan sistematik, efektif mengatasi stres hingga ke akarnya. Jika stres dapat diubah menjadi semangat kenapa mesti tubuh, pikiran dan perasaan dibiarkan sakit dan kacau?
Program Manajemen Stres ini telah dipraktikkkan dan dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 2 juta orang selama 20 tahun terakhir. Silahkan membaca artikel ini, mungkin Anda, keluarga, sekolah dan perusaahaan Anda membutuhkannya….
SITUASI
Kemajuan teknologi memang berkontribusi sifnifikan terhadap peradaban manusia modern. Banyak hal positif dan negatif yang telah terjadi. Kehidupan terasa bergerak cepat. Arus informasi tak terbendung, pekerjaan manusia telah banyak digantikan mesin. Kecanggihan teknologi telah memengaruhi kualitas pikiran dan emosi manusia serta pertumbuhan otaknya. Kegiatan fisik sebagian besar orang menurun drastis. Pola hidup manusia menjadi tidak seimbang. Teknologi pun berdampak luas bagi kesehatan manusia. Rumah sakit memang makin banyak, akan tetapi ini bukan lah gejala bahwa tingkat kesehatan manusia semakin bagus.
Tragisnya, kebahagian menjadi hal yang sulit untuk diraih. Manusia menjadi rentan terhadap stres dan depresi. Bahkan menurut peneliti, stres telah menjadi penyebab utama timbulnya penyakit. Apa yang salah?Stres menjadi momok!
Jika sudah begini keadaannya, pilihan kita hanya satu, yakni: kita harus mengatasi stres hingga ke akarnya! Dan Program Manajemen Stres-nya telah ada…
STRES MENJADI MOMOK
Kelebihan dan defisit energi pun telah menyebabkan ketakseimbangan dan ketegangan gugusan pikiran dan perasaan (mental-emosional) – Mind, manusia. Manusia menjadi mudah mengalami stres. Banyak penyakit baru yang timbul. Bahkan beberapa penyakit malah makin sulit disembuhkan. Konsumsi obat medis makin tinggi, meski sebenarnya tidak perlu.
Sekarang ada gejala baru, banyak orang semakin menggantungkan diri terhadap obat meski penyakitnya ringan. Mungkin hanya butuh istirahat saja. Ketakutan akan penyakit menjadi sebab stres baru. Manusia tidak lagi mengandalkan sistem kekebalan tubuhnya, kesehatan makanan tidak diperhatikan lagi, olah raga menjadi kegiatan yang langka.
STRES BERBAHAYA BILA DIPENDAM
Stres atau ketegangan dapat tersimpan tanpa disadari dalam waktu yang lama. Bahkan stres yang dikatakan ringan bila terjadi secara intens dalam waktu lama adalah lebih berbahaya ketimbang stres berat yang terjadi sekali. Memendam atau menyimpan stres tidaklah normal. Dan biasanya kita baru tersadar ketika tubuh sudah sakit, padahal gejalanya sudah terjadi jauh hari. Tidak semua orang sensitif terhadap stres. Dan tidak banyak pula tubuh manusia yang mampu menyimpan, menanggung stres dalam waktu lama. Ada tubuh yang langsung mengalami gejala sakit bila stres terjadi.
Demikianlah keadaan kita saat ini. Kita tidak memiliki pemahaman yang tepat tentang apa itu stres, kenapa bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Ketidaktahuan seperti ini lah yang menjadikan hidup kita bagai neraka! Untuk itu kita butuh sebuah Program Manajemen Stres rekomendasi seperti yang akan kita bicarakan…
“Untuk selalu kita ingat, kita tidak bisa menafikan stres, tidak bisa membuatnya menjadi nol. Dan, tidak perlu. Sekali lagi, kelima lapisan kesadaran ini dimiliki oleh semua orang tanpa kecuali. Bahkan kita butuh stres, butuh ketegangan untuk membuat kita berkarya.”
~ Anand Krishna, Ph.D
MENOLAK KEBERADAAN STRES
ANEH! Kita bisa saja menolak dikatakan stres. Padahal gejalanya sudah menunjukkan ciri stres berat, depresi. Faktanya, justru mereka yang merasa dirinya tidak stres itulah yang paling tinggi tingkat stresnya. Kenapa bisa?
Kegelisahan, ketegangan, rasa cemas, kekecewaan terhadap diri sendiri dan orang lain adalah bukti kita mengalami stres. Kita bisa saja mengabaikan ciri utama ini selama sistem, mekanisme tubuh kita masih prima. Namun setelah usia 40 tahun semua akan berubah. Pada usia 36- 40 produksi hormon, zat anti-bodi, seperti; serotonin, melatonin dan zat lainnya akan mulai berkurang drastis.
Sampai kapan kita berhalusisnasi bahwa stres bisa diabaikan? Sehebat apa pun ‘kendaraan’ tubuh kita, tanpa perawatan yang memadai suatu saat akan mengalami kerusakan juga. Celakanya, bila kerusakan terjadi pada usia tua, tenaga untuk mengatasinya pun sudah tak kuat lagi. Apakah kita ingin mengatakan bahwa uang bisa membeli segalanya? Ketidakbahagiaan yang dialami dalam realita kehidupan adalah bukti bahwa stres belum bisa kita kendalikan sepenuhnya.
“Stres bukanlah momok yang mesti dihindari. Stres adalah sesuatu yang mesti dipahami dan diolah dengan baik. Sebab, sesungguhnya stres adalah ketegangan, dan ada kalanya kita membutuhkan ketegangan. Ketegangan pula yang membuat seseorang menjadi dinamis dan dapat menjadi produktif sekaligus kreatif.”
~ Anand Krishna, Ph.D.
CIRI-CIRI STRES
Ciri stres di bawah ini perlu kita ketahui dan pahami bentuk dan macamnya, agar kita tahu apakah kita atau orang di sekitar kita mengalaminya. Sehingga kita perlu waspada dan cepat-cepat mengatasinya.
Berikut ciri stres pada lapisan Mental-Emosional:
Gelisah, cemas, khawatir, grogi, tidak percaya diri, tidak tenang, kurang semangat, emosi tidak stabil, mudah marah, perspektif keliru, pikiran kacau, rasa waswas yang berlebihan, mudah merasa takut, sulit fokus/sulit konsentrasi, mudah lupa, bermasalah soal ingatan, sering berpikir negatif terhadap diri sendiri dan orang lain, mood mudah naik turun, kecenderungan makan banyak (ngemil) meski tidak merasa lapar, sulit membuat keputusan, emosi sering meluap-luap – selalu pada kondisi ekstrim, kurang memiliki selera humor dan sensitif, depresi, dan lain sebagainya.
Pada lapisan Energi:
Ciri yang sering kita alami pada lapisan ini adalah justru ketika berinteraksi dengan orang yang sedang stres (berat), yakni kita merasa tidak nyaman berdekatan dengannya; bila berkomunikasi dengannya (lama) kita merasa capek; suka ngerumpi atau nge-gosip; suka mencari perhatian; tidak bersemangat; hubungan dengan sesama kurang harmonis dan lain sebagainya.
Pada lapisan Fisik:
Wajah terlihat tidak segar, kaku, kusam; otot sekitar pundak terasa tegang; otot sekitar punggung dan pinggang terasa tegang; leher terasa kaku; terasa sesak di dada; terasa tidak nyaman di perut (sering mual); sering mengalami gangguan pencernaan; tidak merasa segar saat bangun di pagi hari; kulit terasa gatal-gatal; denyut jantung berdebar cepat; telapak tangan sering berkeringat; sering berkeringat dingin tanpa tahu sebabnya; sulit tidur; tidur berlebihan; siklus napas pendek; sering mengalami sesak napas dan lain sebagainya.
Apa yang terjadi dalam tubuh ketika Stres?
Ketika stres, maka pelepasan berbagai hormon stres berlebihan akan terjadi. Akibatnya merusak dan menurunkan kinerja hormon (penenang), enzim, mengganggu peredaran darah. Fungsi beberapa tubuh akan menurun. Pelepasan hormon stres berlebihan juga dapat berakibat “penghancuran” sel-sel darah putih sehingga berbagai penyakit pun akan timbul.
Berikut beberapa penyakit yang diakibatkan stres:
~Penyakit jantung koroner
~Paru-paru
~Pengerasan pada hati
~Stroke, dll..
Stres juga dapat menyebabkan:
~Kecelakaan
~Bunuh Diri (akibat depresi)
~Kekerasan pada rumahtangga, sekolah dan tempat kerja
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa:
~Stres adalah penyebab dari 70-95% penyakit (Sumber: American Academy of Family Physicians)
~Stres dapat menciutkan otak (Sumber: Yale University School of Medicine)
~Stres menurunkan efisiensi (Sumber: University of Arizona)
~Stres dapat merusak gen (Sumber: Shigeo Haruyama – The Miracle of Endorphin)
PROGRAM MANAJEMEN STRES
PROGRAM MANAJEMEN STRES: Ananda’s Neo Self Empowerment adalah program pemberdayaan diri berbasis meditasi, bersifat solutif, bertujuan untuk mengenali, mengatasi, merobah, dan mendayagunakan stres itu sendiri menjadi semangat dan kekuatan demi hidup yang lebih baik (kesehatan holistik, kesuksesan total dan kebahagiaan).
Program Manajemen Stres ini bernama: Ananda’s Neo Self Empowerment, dirancang untuk memfasilitasi peserta program agar dapat menyadari bahwa sejatinya, kita tidak dapat melarikan diri dari stres, bahkan siapa pun dapat mengalami dan mengatasinya.
Sejak tahun 1991, Yayasan Anand Ashram telah memberikan Program Manajemen Stres: Ananda’s Neo Self Empowerment kepada yang membutuhkannya. Pada tahun 1998, korban kerusuhan Mei ’98 juga telah mendapatkan manfaat program ini untuk membebaskan mereka dari trauma luar biasa yang dialami.
Tahun 1998 itu juga, Penggagas Yayasan Anand Ashram, Anand Krishna, Ph.D – yang telah sembuh dari penyakit leukemia (kanker darah), secara khusus menulis sebuah buku berjudul: Seni Memberdaya Diri 1, Meditasi untuk Manajemen Stres & Neo Zen Reiki untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998. Buku ini masih dicetak ulang hingga saat ini karena banyaknya permintaan. Dalam buku ini, Anand Krishna, Ph.D menjelaskan arti stres, apa penyebabnya, apa itu Mind, serta makna, tujuan dan manfaat program Manajemen Stres secara rinci. Dan pengalaman Anand Krishna, Ph.D ketika membebaskan diri dari stres dan penyakit leukimia, dituangkannya dalam buku ini berikut metode penanggulangannya. Lebih dari 2 juta orang telah mempraktekkan dan meraih manfaat dari program ini.
TUJUAN DAN MANFAAT
PROGRAM MANAJEMEN STRES
TUJUAN UTAMA program manajemen stres adalah:
~ Memberi pengertian bahwa kita memiliki 5 lapisan kesadaran – sebagai fondasi.
~ Memfasilitasi peserta program untuk mengenali ‘diri’ – lewat 5 latihan.
~ Memfasilitasi peserta program untuk mengetahui apa itu stres, di mana ia mulai terjadi, kapan, kenapa bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasi serta mendayagunakannya – lewat pengetahuan dan praktek langsung, bukan motivasi.
MANFAAT PROGRAM MANAJEMEN STRES:
~ Peserta program menjadi sadar bahwa stres tidak dapat dan tidak perlu dinafikan, ditolak.
~ Peserta program diajak mengatasi langsung stres melalui 5 latihan yang diberikan.
~ Setelah menjalani program, peserta menjadi paham bahwa stres bisa diatasi sejak dini (saat masih berupa gejala).
~ Peserta program belajar mandiri mengatasi stres dan pengolahan Mind-nya.
~ Peserta program tidak perlu menyalahkan orang lain lagi atas stres yang dialaminya.
Singkatnya, maksud dan tujuan program Stress Management/Manajemen Stres adalah untuk menciptakan suasana yang mendukung terjadinya proses kesadaran diri (pengertian), sehingga peserta program dapat mempraktekkan metode ini dalam mengatasi stres dan mengolah mind-nya.
APA SESUNGGUHNYA STRES ITU?
STRES ADALAH KETEGANGAN BERLEBIHAN yang terjadi pada Gugusan Pikiran dan Perasaan (Mind) yang kemudian memengaruhi tubuh, sistem tubuh seperti: metabolisme, enzim, hormon, pernapasan, pembuangan, reproduksi, peredaran darah dan lain sebagainya. Stres atau ketegangan bila tidak terkelola dengan baik, maka akan menyebabkan depresi (tekanan psikologis), kegelisahan (kekhawatiran) dan berbagai macam gangguan kesehatan lainnya.
APA SESUNGGUHNYA PENYEBAB STRES?
- Sebab utama (primer) adalah KEINGINAN yang tidak terwujud, tercapai, terpenuhi – sehingga pikiran kacau, berkonflik atau gelisah. Dan karena RASA (perasaan) yang bergejolak, berkonflik, tidak stabil, kacau. Agar memudahkan pemahaman kita perlu simpulkan bahwa nama lain ‘gugusan pikiran dan perasaan’ adalah MIND.
- Sebab sekunder adalah sesuatu yang berasal dari luar diri seperti: tekanan ekonomi, pengaruh keluarga, lingkungan, pendidikan dan pengajaran yang didapat.
Mind itu sendiri dibangun dari banyaknya keinginan (hasrat, obsesi, imajinasi) kita. Kecenderungan keinginan dan hasrat ini lah yang menentukan kualitas Mind kita. Sayangnya, selama ini kita sudah terbiasa dan terlanjur bertindak sesuai dengan kehendak gugusan pikiran dan perasaan TANPA kendali kesadaran (intelegensi).
MENGATASI STRES HINGGA KE AKARNYA
Program Manajemsn Stres/Stress Managament – Ananda’s Neo Self Empowerment, yang diperkenalkan Yayasan Anand Ashram, bertujuan membantu dan memfasilitasi peserta program untuk menelusuri stres hingga ke akarnya yakni:
- Gugusan Pikiran dan Perasaan –Mental-emosional (Mind) itu sendiri.
Pikiran dan perasaan (emosi) itu satu adanya. Pikiran dan perasaan sangat rumit mekanisme kerjanya dan seringkali ‘kita’ TERLANJUR mengidentikkan diri dengan pikiran dan perasaan, padahal pikiran dan perasaan (mind) adalah salah satu indera kita. Sejatinya, mind bukan lah kita.
Mind dibangun dari GUGUSAN KEINGINAN dan PERASAAN (emosi) yang selalu memiliki dua kutub; suka-tidak suka, maju-mundur, atas-bawah, simpan-lepas, terima-tidak terima dan lain sebagainya. Sementara itu, faktanya kehidupan tidak selalu terjadi seperti yang kita inginkan.
PROGRAM INI BERBASIS MEDITASI
DAN BERSIFAT SOLUTIF
Ada baiknya kita perlu memahami lebih jauh model, maket yang sudah diperkenalkan Yayasan Anand Ashram sejak tahun 1991 ini. Bahwa model/maket ini menjelaskan adanya 5 Lapisan Kesadaran Manusia yang saling terkait dan memengaruhi. Bahwa 4 lapisan lainnya bisa sakit, tidak stabil apabila lapisan Mind kacau. Lapisan Mental-emosional (Mind) adalah pintu masuk segala penyakit. Dan kelima lapisan ini dimiliki manusia sejak lahir (sadar atau tidak sadar):
- Lapisan Fisik
- Lapisan Energi
- Lapisan MENTAL-EMOSIONAL/Gugusan Pikiran dan Perasaan – Mind
- Lapisan Intelegensia
- Lapisan Spiritual
Psikologi Timur sejak lama telah mengenal maket ini, artinya peradaban Timur sudah mengerti cara memberdaya stres dan Mind. Model ini dapat membantu peserta program memberdaya stres dan mind, dengan cara mengendalikan napas dan rileksasi. Teknik meditasi pengendalian napas dan rileksasi (tubuh dan mind) telah terbukti efektif dan efisien cara kerjanya.
Napas dan Mind erat kaitannya. Mind yang kacau akan menyebabkan napas cepat. Dengan mengendalikan napas berarti peserta program dapat menenangkan mind-nya. Antara siklus napas dengan denyut otak dan jantung itu ibarat pergerakan ‘jarum jam’ detik (napas), menit (jantung) dan jam (otak). Perbandingannya adalah: 1 : 3 : 9.
STRES MESTI DIOLAH
Kita tidak bisa menafikan, menyangkal stres, tidak bisa menganggapnya tidak ada – bahkan itu tidak perlu. Sesungguhnya, kita butuh stres, butuh ketegangan untuk membuat kita berkarya, membuat hidup lebih baik.
“JIKA STRES TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK, tidak diarahkan untuk sesuatu yang produktif atau kreatif, maka ia akan menggerogoti kesehatan kita, badan kita. Inilah yang kerap terjadi, inilah yang sudah terjadi. Lihat saja jumlah rumah sakit, jumlah klinik dan dokter yang kian hari bertambah! Ini bukanlah tolok ukur kemajuan. Sama sekali tidak. Ini adalah tolok ukur kesehatan masyarakat secara kolektif, yang kian hari menurun.”
~Anand Krishna, Ph.D
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS MIND
Ada baiknya kita sejenak merenung, untuk menelusuri peran, pengaruh keluarga dan lingkungan terhadap pembentukan karakter kita. Di bawah ini kita akan kutip penjelasan Anand Krishna, Ph.D, dari bukunya yang berjudul: Ananda’s Neo Self Empowerment, Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern, Meditasi Mengubah Stres Menjadi Semgnat, Ananda’s Neo Stress Management & Healing dengan energy Semesta Neo Zen Reiki Divya Aushadh, Jakarta, 2016 – Edisi revisi dari buku Seni Memberdaya Diri 1, 1998:
“Sejak kecil, kita sudah terlanjur dididik untuk mengembangkan pikiran (mind) saja, untuk mengembangkan lapisan kesadaran ketiga saja. Bahkan seluruh sistem pendidikan kita mengacu pada pengembangan pikiran, pada intelektualitas, kesarjanaan, kecendikiaan; peraihan gelar, angka, ranking, dan rating saja – bahkan belum menyentuh soal pengembangan inteligensi, intuisi, kebijaksanaan, kemanusiaan.”
~Anand Krishna, Ph.D
Secara umum, yang terjadi adalah pengembangan insting-insting dasar kita saja. Bagaimana agar survival, bertahan hidup – makan, minum, tidur, dan reproduksi, seks – itu saja. Peraihan gelar pun sekadar hanya untuk mendapatkan penghasilan dan kedudukan yang lebih tinggi. Pintar yang terjadi bermakna “pinter-pinteran”. Pinter “mengakali” orang lain.
Kita hanya fokus pada pembentukan intelektualitas (mind) – lapisan ketiga saja – tanpa pernah menyentuh pengembangan intelegensia. Sejatinya pengembangan intelegensi berarti pemekaran Kesadaran Universal – Empati, Cinta, Kemanusiaan, Kasih. Intelektualitas bisa tetap eksis tanpa rasa empati, cinta, kemanusiaan – Kasih. Ketidakpahaman akan hal inilah yang menjadi akar dari kesengsaraan dan kekacauan hidup. Intelektualitas membuat kita hanya peduli pada kepentingan diri, keluarga dan kelompok tanpa empati terhadap kehidupan (kelompok) orang lain. Inilah keterbatasan intelektualitas.
MEMAHAMI 5 LAPISAN KESADARAN MANUSIA
ADALAH KUNCI MENGATASI DAN MENGOLAH STRES
Metode program Stress Management/Manajemen Stres – Ananda’s Neo Self Empowerment, sangat efektif dan efisien karena penanganannya dilakukan secara utuh dan holistik. Perlu kita ketahui tidak semua manusia berhasil mengembangkan 5 lapisannya secara optimal. Upaya pengembangan/pemberdayaan 5 lapisan kesadaran adalah pengalaman yang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan membutuhkan latihan, disiplin.
Sekali lagi, mari kita simak penjelasan berikut:
- Lapisan Kesadaran Jasmani
Lapisan ini sangat tergantung pada apa saja yang kita makan, kita konsumsi – khususnya serealia, yakni beras, gandum, dan sebagainya. Badan dibangun dari apa yang kita ‘makan’. Makanan sehat itu mesti dikonsumsi rutin, hindari makanan yang buruk gizi dan basi.
- Lapisan Kesadaran Psikis/energi
Merupakan Prana, Life Force, atau Aliran Kehidupan dalam diri kita. Ini terkait dengan pernapasan kita, dengan cuaca di luar, dengan musim, dan dengan kadar kelembaban, dan sebagainya.
- Lapisan Mind atau Gugusan Pikiran dan Perasaan
Dari sudut pandang Yoga dan Mistisisme atau Psikologi Timur, bukan saja pikiran, tetapi emosi/perasaan, harapan, keinginan, kemauan, mimpi, bahkan imajinasi, halusinasi, dan sebagainya adalah bagian dari lapisan ketiga ini.
- Lapisan Intelegensia
Ini adalah fakultas yang umumnya paling minim perkembangannya. Saat ini, kita hampir sepenuhnya masih terkendali oleh mind, atau gugusan pikiran dan perasaan. Adapun Intelegensia bukanlah Intelektualitas atau Kecendikiaan yang dapat diperoleh dari pendidikan. Intelegensia adalah kemanusiaan dalam diri manusia, yang perkembangannya secara utuh sangat tergantung pada terlampauinya gugusan pikiran dan perasaan, mind, atau lapisan ketiga. Bahkan, suatu ketika, dengan meditasi lapisan ketiga atau mind bisa bertransformasi total menjadi Intelegensi.
- Lapisan Kebahagiaan Sejati
Langgeng, dan abadi. Inilah Lapisan Spiritual. Ketika keempat lapisan kesadaran sebelumnya sudah berkembang, maka terjadilah pengembangan lapisan kesadaran kelima ini secara spontan, secara otomatis. Saat itu, barulah seorang manusia menyadari kesejatian dirinya, maksud serta tujuan hidupnya. Saat itulah ia meraih kebahagiaan sejati, langgeng, dan abadi.
Pada intinya, lapisan terluar dipengaruhi oleh lapisan yang di atasnya. Dan seperti yang sudah kita jelaskan bahwa titik masuk semua penyakit atau tempat kelahiran stres adalah lapisan ketiga, dan bila lapisan ini dikelola dengan baik, diberdayakan maka dua lapisan di atasnya: Intelegensia dan Spiritual dengan sendirinya akan ‘terasa’ atau ‘bekerja’ dan juga dua lapisan di bawahnya akan tertangani juga. Jadi kuncinya adalah pemberdayaan mind, dan dengan sendirinya yang lain akan terurus.
PROGRAM MANAJEMEN STRES:
ANANDAS’S NEO SELF EMPOWERMENT
ADALAH SOLUSI JITU DAN EFEKTIF
Metode dalam Program Stress Management/Manajemen Stres – Ananda’s Neo Self Empowerment, memang dirancang secara khsusus dengan fondasi (teknik) meditasi. Bahwa stres/ketegangan akibat pikiran kacau, emosi yang bergejolak DAPAT diredakan dengan Teknik Pernapasan dan Rileksasi. Siapa pun dapat melakukan metode ini sepanjang badan masih nyaman melakukannya. Prinsipnya, tidak ada sesuatu apa pun dari luar diri yang ditambahkan, atau dimasukkan ke dalam diri.
Bagaimana Program Manajamen Stres Bekerja?
Program ini bekerja secara holistik, menyeluruh dan tidak sepotong-potong, langsung ke akarnya. Setiap lapisan kesadaran diolah secara bertahap sedemikian rupa melalui teknik Pernapasan (pengendalian napas) dan Teknik Rileksasi. Program tidak memberikan dogma atau doktrin untuk mengatasi stres – bahkan tidak dengan cara motivasi, tetapi praktek langsung.
Program Stress Management/manajemen stres bertujuan mengobah, mengolah stres/ketegangan dengan teknik rileksasi dan pernapasan melalui 5 latihan yang sudah teruji selama bertahun-tahun :
Pertama, latihan Rileksasi Kilat dan Cara Pernapasan yang Benar
Dua teknik ini adalah cara yang efektif dan mendasar untuk melepaskan ketegangan yang sudah terlanjur terjadi pada lapisan fisik. Setelah melakukan teknik ini kelegaan dan rileksasi tubuh akan langsung terasa. Ketika stress terjadi, siklus napas pun terganggu (lebih cepat).
Dan untuk mengatasinya, peserta program akan diajarkan teknik pernapasan guna menormalkannya. Latihan ini saja bila kita lakukan secara tepat maka akan langsung terasa manfaatnya. Stres/ketegangan pada lapisan fisik akan dirilis dengan teknik peregangan. Pada sesi ini juga akan dibahas tentang makanan yang sehat dan tepat, bahwa tubuh yang sehat dibangun oleh makanan yang sehat pula.
Kedua, latihan Membudayakan Emosi dan Pembersihan Aura
Latihan ini akan membersihkan lapisan kedua yakni energi kita. Pikiran kacau dan emosi yang bergejolak akibat stres sangat memengaruhi kualitas energi kita. Latihan ini juga sekaligus menangani lapisan emosi – perasaan yang sudah terlanjur tidak stabil, sensitif. Bahkan latihan ini dapat membuat kita makin sensitif akan stres yang terpendam yang selama ini tidak kita sadari.
Ketiga, latihan Membudayakan Suara dan Terapi untuk Membebaskan Diri dari Rasa Tegang
Latihan ini bekerja lebih dalam lagi untuk mengeluarkan stres, ingatan yang tidak nyaman (tidak perlu) yang sudah terlanjur terpendam lama atau karena halusnya tidak disadari. Latihan ini sangat efektif sekali untuk mencongkel lebih kuat dan dalam stres yang tertanam rapi.
Keempat, latihan Membudayakan Penglihatan/Visi dan Mengembangkan Kasih serta Intuisi
Latihan ini sangat efektif untuk merobah cara berpikir kita yang sudah terlanjur kaku, dan dapat membuang cara berpikir yang tidak cocok lagi. Latihan ini akan membuat kita makin sensitif akan sesama manusia dan lingkungan – rasa empati akan sesama akan lahir.
Kelima, latihan Membudayakan Pikiran dan Peningkatan Kesadaran
Pada latihan ini, kita sudah bisa menjadikan “pikiran dan perasaan’ sebagai objek perhatian. Fluktuasi pikiran makin jarang – kesadaran akan hal ini membuktikan bahwa pikiran dan emosi kita sudah berhasil diolah setelah empat latihan sebelumnya dilakukan. Dan latihan ke lima ini dapat membuat kita lebih peka lagi, peserta program semakin sadar bahwa ‘kita’ bukan lah mind. Mind yang jernih hanyalah alat (indera) yang dapat diupayakan, dan intelegensia adalah hasilnya. Intelegensia adalah mind yang sudah dijernihkan. Pelan-pelan kebahagian yang ada di dalam diri akan kita rasakan. Pada tahap ini kita tidak menjadikan stres sebagai momok lagi. Pada tahap ini kita tidak merasa diri paling benar, superior dibanding mahkluk lainnya.
Tujuan utama program Stress Management/Manajemen Stres bukanlah kesehatan fisik semata, akan tetapi kesehatan fisik merupakan bonus sebagai hasil rileksasi ketegangan/stres, hasil dari penjernihan pikiran dan perasaan.
PENTINGNYA PERAN FASILITATOR PROGRAM
Peran fasilittor program stress management/manajemen stres sangat menentukan karena mereka sendiri masih tetap disiplin menjalankan program ini. Mereka bukanlah motivator tapi praktisi. Pengalaman fasilitator dalam upayanya mengatasi persoalan kesehatannya, mind-nya, hidupnya adalah pemicu yang sangat penting bagi peserta program. Interaksi seperti ini sangat penting.
Sekali lagi, perlu ditekankan bahwa tidak ada sesuatu pun yang ditambahkan ke dalam diri kita ketika mengatasi stres. Program ini adalah pemberdayaan diri oleh peserta program itu sendiri. Kebersamaan dalam setiap latihan, tahap demi tahap akan sangat mendukung terciptanya kondisi kondusif saat mengolah stress dan mind secara bersama-sama.
KESIMPULAN
Program Stress Management/Manajemen Stres cocok dan tepat diberikan kepada anak sekolah, para guru, pegawai negeri sipil, aparat negara, karyawamn swasta, aktifis sosial dan mereka yang sedang bermasalah dengan ketergantungan obat-obatan/narkotik dan lain sebagainya. Mengikuti program secara tuntas dan disiplin akan memberikan manfaat luar biasa bagi setiap peserta.
Sesi tanya-jawab dengan fasilitator atau sesama peserta dalam program sangat penting. Sehingga pengalaman fasilitator sendiri selama bertahun-tahun ketika mulai mengatasi stres-nya, ketidak-sensitifan terhadap tubuh hingga pergulatannya melepaskan diri dari kungkungan pikiran dan perasaan dapat menjadi pemicu.
Para peserta program juga akan diberikan berbagai tips ringan cara mengatasi stres bila sedang berada di luar rumah, atau ketika sedang mengalami stres dalam berbagai kondisi.
Bila ingin mengatasi stres dan mengolah mind secara mendasar dan holistik, Anda dapat bergabung pada program Stress Management/Manajemen Stres – Ananda’s Neo Self Empowerment ini. Program Reguler Stress Management/Manajemen Stres senantiasa diadakan Yayasan Anand Ashram di berbagai kota di Indonesia seperti di Jakarta, Jogjakarta dan Bali. Program diberikan dalam 8 kali pertemuan. Dan program untuk komunitas atau perusahaan dapat diadakan dalam beberapa hari (jam) – sesuai kebutuhan.
Manfaat program Stress Management/Manajemen Stres dapat membantu kita menjalani hidup menjadi lebih baik sehingga kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan bisa kita raih secara bersamaan. Dan jika kita sudah mengalaminya, maka: be joyful and share your joy with others.
(DEP)
Info & Pendaftaran
Silahkan hubungi NSE – Ananda’s Neo Self Empowerment:
https://www.pelatihannse.com/services/stress-management/